Minggu, 20 September 2015

Tugas 2 - Penjelasan E-Commerce, Bentuk E-Commerce, Komponen Utama dalam E-Commerce dan Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelaku

Nama                   : Lydia Emeralda Simatupang
NIM                    : 1404505062
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi   : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Nama Dosen          :  I Putu Agus Eka Pratama ,ST., MT.
Mata Kuliah/Kode       : E-Application/TI027348

E-Commerce
Latar belakang munculnya E-Commerce terdapat 3 faktor utama. Ketiga faktor pemicu tersebut adalah adanya evolusi komputer beserta dengan hardware dan software, perkembangan jaringan komputer dan internet, serta perubahan gaya hidup dan pola piker manusia di era digital.

Adanya Evolusi Komputer Beserta Hardware dan Software
Hardware telah mengalami kemajuan pesat. Bukan hanya penyusutan ukuran tetapi juga peningkatan perfomansi di dalamnya. Demikian juga software yang mencakup sistem operasi dan aplikasi. Beragam inovasi telah ditemukan, berbagai kelemahan sistem berhasil diperbaiki, dan beragam aplikasi dan sistem operasi bermunculan satu persatu. Contohnya kemunculan sistem operasi android dalam dunia perangkat mobile telah menjadikan perangkat mobile makin pesat diciptakan dan dipasarkan dengan biaya yang murah. Pihak produsen pun terus berinovasi, sehingga keberadaan perangkat mobile ini mampu menyamai perangkat komputer jinjing dalam hal menu dan fasilitas didalamnya. Tidak heran jika pengguna komputer dan internet di seluruh dunia relatif menyukai penggunaan perangkat mobile dibandingkan dengan perangkat komputer.
Kemajuan-kemajuan inilah yang mendukung munculnya sebuah layanan dan pola transaksi secara elektronik yang kita sebut dengan E-Commerce. Tanpa adanya evolusi kea rah yang lebih baik pada perangkat keras dan perangkat lunak komputer, akan mustahil sebuah E-Commerce tercipta dan berkembang pesat seperti saat ini.

Perkembangan Jaringan Komputer dan Internet
Tidak dapat dipungkiri, bahwa terciptanya jaringan komputer(terutama internet), telah memberikan peran besar di dalam memudahkan hubungan antar pengguna komputer seluruh dunia. Hubungan dalam bentuk komunikasi dan pertukaran data terjadi setiap saat. Adanya interaksi ini, memunculkan inovasi untuk mengalihkan kegiatan di dunia nyata ke dalam dunia internet, salah satunya adalah kegiatan ekonomi dan memunculkan bentuk lain dari transaksi konvesional ke dalam transaksi digital, yang disebut dengan e-commerce.

Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup Manusia di Era Digital

Factor ketiga ini adalah faktor yang juga sangat penting di dalam terwujudnya sebuah kegiatan e-commerce saat ini. Dengan makin berkembangnya perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta koneksi internet, masyarakat dunia mulai memasuki era digital yang sesungguhnya. Hal ini dibuktikan dengan makin banyak kegiatan di dunia nyata(fisik) yang dialihkan ke dunia internet. Misalkan saja kegiatan belajar mengajar di ruang kelas pada sekolah maupun perguruan tinggi, kini dapat dilakukan secara online dan jarak jauh dengan memanfaatkan koneksi internet(e-learning). Demikian juga dengan kegiatan bisnis dalam bentuk e-business dan e-commerce. 

Istilah E-Commerce mulai muncul tahun 1990-an melalui adanya perubahan paradigma transaksi jual beli serta pembayaran dari konvesional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa definisi mengenai E-Commerce. 
     a. Kim dan Moon (1998) menyatakan bahwa E-commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya. 
    b. Baourakis, Kourgianakis, dan Migdalas (2002) menyatakan bahwa E-commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet.
    c. Quayle(2002) mendefinisikan  e-commerce sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik atau electronic data ingterchange yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, e-mail, perangakat terhubung mobile, dalam jaringan internet dan intranet.
   d. Chaffey(2007) E-commerce sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet. 

Bentuk-Bentuk E-Commerce

E-Commerce Bussiness to Bussiness (B2B)
Bagian pertama yang dijelaskan mengenai E-Commerce adalah Commerce Business to Business, yaitu bentuk interaksi E-Commerce secara online yang terjadi antara produsen (perusahaan,industri rumah tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor (supplier dan pengecer). Distributor atau pengecer ini kemudian menyalurkan produk tersebut ke konsumen masing-masing. Bentuk interaksi ini bersifat umum dan tidak langsung berinteraksi ke konsumen akhir yang memerlukan barang dan jasa tersebut.
Di dalam proses Bussiness to Bussiness yang terjadi pada E-Commerce ini, terjadi kegiatan yang mencakup Supply Chain, pertukaran informasi, manajamen operasional, dll.

E-Commerce Business to Customer (B2C)
Business to Customer merupakan bagian dari E-Commerce yang menekankan kepada proses pemesanan, pembelian, dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertemu dan bertransaksi secara elektronik dan online, memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan. Misalkan keranjang belanja virtual dan pembayaran secara elektronik memanfaatkan kartu kredit dan sebagainya.

E-Commerce Customer to Business (B2C)
Kemunculan Customer to Business dan Customer to Customer disebabkan oleh makin pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan perubahan gaya hidup penggunaan internet saat ini. E-Commerce Customer to Business merupakan bentuk E-Commerce yang berkebalikan dengan E-Commerce pada umumnya, dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

E-Commerce Customer to Customer(C2C)

E-Commerce jenis C2C muncul sebagai akibat adanya kemajuan di dalam teknologi website, sehingga antar pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain dan konten disediakan (generatif) alat pengguna itu sendiri. Bentuk interaksi aktif ini mempengaruhi juga bentuk E-Commerce yang terjadi. Pada E-Commerce Customer to Customer (C2Co, tersedia sebuah website E-Commerce dimana pengguna dapat menjual produk dan jasa di website tersebut, sekaligus juga dapat mencari produk dan jasa yang diinginkannya dan melakukan transaksi.

Empat komponen penting dalam e-commerce

E-commerce memiliki alur kegiatan secara umum yang melibatkan empat komponen. Keempat komponen itu meliputi penjual, konsumen, teknologi dan jaringan komputer(internet). Terdapat dua komponen utama yaitu teknologi dan jaringan komputer(internet). Pertama, Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang digunakan di dalam  jalannya e-commerce. Di mulai dari teknologi web(misalkan php dan mysql), aplikasi mobile(misalkan berbasis platform android), keamanan transaksi(misalkan dengan protocol SSL), dukungan cloud computing, ERP(Enterprise Resource Planning), CRM(Customer Relationship Management), POS(Point Of Sale), dukungan kurs mata uang dan bahasa seluruh negara di dunia, GIS(Geographic Information System), NFC(Near Field Communication), dan sebagainya. Kedua, jaringan komputer khususnya internet merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sehingga mampu melayani seluruh pengguna di seluruh dunia. Bayangkan kemudahan yang diberikan oleh e-commerce. Cukup dengan sebuah komputer dan koneksi internet, siapapun dapat menjadi penjual maupun pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah, murah, dan lebih hemat. 

Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelaku(Pemerintah)

E-Commerce Business o Government (B2G)
E-Commerce Business o Government (B2G) dimaksudkan sebagai bentuk penyesuaian dari jenis e-commerce business to business (B2B). Perbedaannya adalah pada jenis business to government(B2G) ini, pemerintah bekerjasama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media untuk aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi website e-commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis(perusahaan swasta) untuk kegiatan e-commerce business to government(B2G) ini.

E-commerce Government to Business(G2B)
E-commerce Government to Business(G2B) merupakan bentuk dari e-commerce yang melibatkan pemerintah dengan pihak perusahaan. Bentuk interaksi ini akan melibatkan transaksi penjualan barang, jasa, maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar. Pemerintah ikut terlibat langsung di dalamnya melalui hubungan dengan pihak swasta, agar tercipta sebuah bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. perantara hubungan antara pemerintah dengan swasta tersebut adalah melalui website, yang dilakukan secara online dan mobile.
Sebagai contoh dari bentuk layanan e-commerce government to business(G2B) ini adalah lelang yang diadakan oleh pemerintah untuk kalangan bisnis(perusahaan swasta) secara online, berbasis web dan mobile. Misalkan saja lelang sejumlah asset pemerintahan(peralatan kantor, gedung, tanah, barang sitaan) untuk kemudian digunakan sebagai tambahan biaya pembangunan. Lainnya lagi adalah tender proyek yang melibatkan perusahaan swasta. Perusahaan yang mampu memenangkan tender akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan proyek bersangkutan sesuai dengan biaya dan tujuan yang disepakati bersama.

E-commerce government to citizen(G2C)
E-commerce government to citizen(G2C) merupakan e-commerce yang melibatkan pemerintah(baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum(baik pribadi maupun kelompok, namun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen(pembeli) dan pemerintah menjadi penjual. Umumnya bentuk nyata yang sering ditemui dari e-commerce jenis government to citizen(G2C) adalah dalam bentuk e-commerce lelang berbasiskan web dan mobile.
Sebagai contoh, pemerintah suatu wilayah ingin melelang sejumlah peralatan kantor dan beberapa buah gedung kepada masyarakat umum, baik perorangan maupun kelompok(bukan perusahaan). Pemerintah memasangkan informasi ini melalui website pemerintahan maupun website lainnya yang khusus unutk e-commerce. Proses transaksi terjadi secara online antara calon pembeli(masyarakat umum, baik pribadi maupun kelompok) dengan penjual(pemerintah). Harga tertinggi yang berhasil ditembus dalam lelang ini, umumnya akan digunakan oleh pemerintah sebagai salah satu sumber pendapatan untuk biaya pembangunan daerah bersangkutan. Contoh lainnya adalah penyediaan layanan transaksi online dan mobile bagi masyarakat oleh pemerintah. Misalkan saja, layanan pembayaran pajak, layanan pembayaran sertifikat, pembayaran akta, dan lain-lain.

Daftar pustaka
1. Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-commerce, E-business dan Mobile Commerce. Bandung : Informatika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar