Minggu, 18 Oktober 2015

Tugas 5 - Cara Install EyeOS



Nama                   : Lydia Emeralda Simatupang
NIM                    : 1404505062
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi   : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Nama Dosen          :  I Putu Agus Eka Pratama ,ST., MT.
Mata Kuliah/Kode       : E-Application/TI027348

 Eye OS merupakan sistem operasi berbasis web yang mendukung Cloud Computing, tepatnya dalam jenis layanan SAAS (Software As A Service) dan IAAS (Infrastructure As A Service). Eye OS dapat diunduh secara bebas di internet. Sebelum menginstal Eye OS, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu :
Terinstal sistem operasi Linux ditro bebas (Linux, Mint, Debian, dll.)
Terinstal PHP, MySQL, Javascript. Direkomendasikan menginstall XAMPP Linux untuk mendapatkan fitur yang lebih lengkap.
Memiliki web browser (Firefox, Chrome, dll.)

Berikut tahap instalasi EyeOS.
- Buka aplikasi terminal pada linux. Kemudian login sebagai root untuk mendapatkan akses dengan command berikut: sudo su (pada basis Ubuntu/Debian) dan masukkan password root.
- Pastikan file installer telah berada pada direktori home (home/user). Kemudian salin file installer ke direktori root web (umumnya /opt/lampp/htdocs/) dengan command berikut : cp /home/chatarina/eyeOS_1.9.0.3-1.zip /opt/lampp/htdocs/
- Setelah proses pengkopian file Eye OS selesai, pindahkan ke lokasi root web anda dengan command : cd /opt/lampp/htdocs/
- Cek file keberadaan Anda di root web dengan command : pwd /opt/lampp/htdocs
- Ekstrak file Eye OS tersebut dengan menggunakan command : unzip eyeOS_1.9.0.3-1.zip
- Setelah proses ekstraksi selesai, berikan permission 777 ke folder eyeOS dengan menggunakan command : chmod 777 /opt/lampp/htdocs/eyeOS
- Pindahlah ke folder eyeOS dengan command : cd eyeOS
- Aktifkan XAMPP Linux agar Eye OS dapat dijalankan melalui aplikasi web browser dengan command : /opt/lampp/lampp start
- Selanjutnya buka web browser dan ketikkan pada alamat browser localhost/eyeOS atau 127.0.0.1/eyeOS.

 - Mulailah dengan membuat user baru dengan menekan tombol "New User" kemudian "Create Account" sehingga muncul tampilan utama dari sistem operasi eyeOS berbasis web . Ketik nama user yang akan Anda gunakan kemudian ketik password anda dan pilih bahasa yang akan Anda gunakan.



Penggunaan eyeOS ini hampir sama dengan sistem operasi pada umumnya dimana terdapat aplikasi pendukung kegiatan kantor maupun pemutar media. Ada beberapa fitur tambahan dari eyeOS ini, salah satunya adalah fitur "Sharing".
Bukalah file manager, kemudian pilih salah satu file dan klik kanan pada file tersebut. Klik sharing dan centang publik. File akan disharing secara publik.


DAFTAR PUSTAKA
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika.

Tugas 5 - Kilas Balik Cloud Computing dan E-commerce, Cloud pada E-Application, Pengembangannya, Data Skala

Nama                   : Lydia Emeralda Simatupang
NIM                    : 1404505062
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi   : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Nama Dosen          :  I Putu Agus Eka Pratama ,ST., MT.
Mata Kuliah/Kode       : E-Application/TI027348

A. Cloud Computing

1. DefinisiTerdapat beberapa definisi mengenai Cloud Computing oleh para ahli komputer salah satunya yaitu oleh NIST (National Institute of Standard and Technology) yang secara umum kita dapat ikuti dan menjadi standarisasi. Di dalam draft-nya yang berjudul The NIST Definition of  Cloud Computing, Peter Meel dan Timothy Grance mendefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.

2. On Demand
Cloud Computing memiliki 5 karakteristik khusus yang meliputi On Demand Self Service, Broad Network Access, Resource Pooling, Rapid Elasticity, dan Measured Service. Salah satu yang akan dibahas adalah On Demand Self Service. On Demand Self Service merupakan karakteristik Cloud Computing  dimana pengguna layanan Cloud dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing. Antara lain berupa ketersediaan network storage (media penyimpanan digital pada jaringan komputer), server time (sistem waktu di sisi komputer server), dan lain-lain, dengan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (service provider/server). Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan keperluannya (on demand).

2.2 Tiga Model Layanan pada Cloud Computing

Ketiga model layanan yang disajikan oleh Cloud Computing tersebut meliputi IAAS, PAAS dan SAAS. Pembagian jenis layanan ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu menyesuaikan keperluan dari pengguna, sehingga pengguna dapat terbantu dengan adanya layanan yang disajikan tersebut.
 
a. IAAS
IAAS (Infrastructre AS A Service) atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan (storage), processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengguna. Fitur-fitur tersebut antara lain :

1.Pilihan Virtual Machine (VM) yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan salah satu kunci kekuatan dari Cloud Computing.
2.Penyediaan pre OS installed (sistem operasi yang telah terinstal secara langsung), sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu mengetahui tentang teknis serta lebih praktis.
3.Penyediaan storage pada beberapa buah server mirror, sehingga lebih aman bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya.
4.Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi (optimization).
5.Menyediakan beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan. Antara lain untuk melakukan pemrosesan multi data, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit.

b. PAASPAAS (Platform AS A Service) atau Cloud PAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh Cloud PAAS umumnya juga berbasis web yang di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan koding. Di dalam Cloud PAAS juga terdapat skalabilitas, kontrol akses, serta sisi keamanan. Hal lainnya yang disajikan oleh Cloud PAAS melalui layanan platform¬-nya adalah kemudahan integrasi yang baik dengan perangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk sistem di luar jaringan Cloud Computing.

Menurut Tarun di dalam tulisan yang berjudul “Demystifying SAAS, PAAS and IAAS”, Cloud PAAS dapat dikategorikan menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan platform yang diberikannya. Keempat bagian tersebut antara lain :

1.Social Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial.
2.Row Compute Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw.
3.Web Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web.
4.Bussiness Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis.
 
c. SAASSAAS (Software AS A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama aplikasi. Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. Empat bagian SAAS:

- Web As A Service (WAAS) Cloud
- Desktop As A Service (DAAS) Cloud
- Mobile As A Service (MAAS) Cloud
- Analytical As A Service (AAAS) Cloud

2.2 Empat Model Deployment Cloud Computing
NIST (National Institute of Standard and Technology) tidak hanya menjelaskan definisi dari Cloud Computing tetapi juga membagi model deployment dari Cloud Computing ke dalam empat model yang mencakup Private Cloud, Public Cloud, Community Cloud dan Hybrid Cloud. Model deployment ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi dan keperluan dari pengguna, sehingga teknologi Cloud dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik dan optimal.

2.2.1 Private Cloud
 Dimaksudkan sebagai model deployment Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja (private). Model deployment ini umumnya banyak diterapkan untuk lingkungan laboraturium riset, sekolah, perpustakaan, gedung/bangunan. Sesuai dengan ketiga jenis layanan yang telah disediakan oleh Cloud Computing, maka pada model deployment Private Cloud dapat diterapkan pada ketiga jenis layanan tersebut. Antara lain sebagai berikut :

a.Jenis Layanan SAAS (aplikasi)
    - Aplikasi web server intranet pada jaringan Private Cloud.
    - Aplikasi mail server intranet pada jaringan Private Cloud.
    - Aplikasi video dan radio streaming intranet pada jaringan Private Cloud.

b.Jenis Layanan PAAS (platform)
Penyediaan sebuah jaringan intranet untuk Private Cloud berupa komputer server dan kelengkapannya (sistem operasi Linux, aplikasi-aplikasi open source untuk PAAS, database, framework, firewall) untuk memudahkan di dalam pengembangan perangkan lunak berbasis Cloud secara intranet.

c.Jenis Layanan IAAS (infrastruktur)
Pembuatan virtualisasi private server (virtual machine) pada jaringan intranet.

2.2.2 Public Cloud
Merupakan model deployment pada teknologi Cloud Computing, dimana layanan Cloud Computing diletakkan di lokasi publik, sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Public Cloud menyediakan akses sebanyak mungkin kepada siapapun yang terhubung ke dalam jaringan Cloud yang menyediakan layanan Public Cloud.

2.2.3 Community Cloud
 Merupakan model deployment pada Cloud Computing yang dibangun oleh satu atau beberapa buah komunitas. Komunitas yang tergabung biasanya memiliki tujuan, visi dan misi yang sama. Community Cloud dapat dikatakan hampir sama dengan Private Cloud, dimana penggunaannya terbatas untuk komunitas bersangkutan saja. Namun dalam penerapannya, penyediaan layanan Community Cloud  tidak selalu di dalam ranah private (intranet) tapi juga di ranah publik (internet), bahkan memberikan akses kepada publik/masyarakat/orang lain selain komunitas bersangkutan. Adapun tujuan-tujuan dibangunnya model deployment Community Cloud antara lain :
    - Untuk memudahkan komunitas di dalam berbagi data antar anggota.
- Menyatukan komunitas yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama ke dalam bentuk layanan Cloud Computing.
- Sebagai upaya dari komunitas untuk bersama-sama menyediakan layanan Cloud baik untuk komunitas itu sendiri maupun publik di luar komunitas (masyarakat umum).
 
2.2.4 Hybrid Cloud
Merupakan model deployment Cloud Computing yang merupakan gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model deployment Hybrid ini, digunakan aturan SLA (Service Level Agreement) yang merujuk kepada data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan Public Cloud (internet) dan data mana saja yang akan diletakkan di penyimpanan Private Cloud (intranet). Hal ini bertujuan untuk memudahkan di dalam manajemen keamanan dan manajemen data.

B. E-Commerce

E-CommerceIstilah E-Commerce mulai muncul tahun 1990-an melalui adanya perubahan paradigma transaksi jual beli serta pembayaran dari konvesional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa definisi mengenai E-Commerce.
     a. Kim dan Moon (1998) menyatakan bahwa E-commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
    b. Baourakis, Kourgianakis, dan Migdalas (2002) menyatakan bahwa E-commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet.
    c. Quayle(2002) mendefinisikan  e-commerce sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik atau electronic data ingterchange yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, e-mail, perangakat terhubung mobile, dalam jaringan internet dan intranet.
   d. Chaffey(2007) E-commerce sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.

Terdapat 3 Faktor utama penyebab munculnya E-Commerce di era digital ini antara lain :

1. Adanya evolusi computer beserta hardware dan software.Perkembangan teknologi informasi, terutama akses internet yang semakin terjangkau. Dengan perkembangan perangkat keras komputer (komputer destop, komputer jinjing, perangkat mobile) untuk mudah terhubung kedalam jaringan internet. Pada ranah sistem operasi desktop dan server pun mengalami kemajuan yang cukup pesat dengan munculnya versi-versi terbaru pada sistem operasi untuk kebutuhan sehari-hari (Dekstop) ataupun untuk produktivitas (Server).
2. Perkembangan jaringan komputer dan internet.Penyedia layanan akses intenet dan telekomunikasi merupakan pemeran penting dalam munculnya E-Commerce, sebut saja operator telekomunikasi yang menyediakan akses internet yang memudahkan pengguna komputer dan internet dalam bertransaksi online. Selain itu, dukungan dari pihak lain seperti bank, yang memberikan fasilitas transaksi secara online,kartu kredit dan lain-lain.
3. Perubahan pola pokir dan gaya hidup manusia di era digital. Gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan besar yang ingin dimudahkan dalam hal berbelanja secara online. Semakin berkembangnya perangkat keras dan perangkat lunak computer serta koneksi internet, masyarakat dunia mulai memasuki era digital yang sesungguhnya. Misalkan saja penerapan E-Learningpada kegiatan belajar-mengajar.

 M-Commerce

Terdapat sejumlah definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai M-Commerce atau Mobile Commerce :
  a. Mobile Commerce Lab, merupakan sebuah lab riset yang mengkhusukan pengkajiannya tentang mobile commerce. Definisi M-Commerce adalah sebuah bentuk ekspansi dan pengembangan dari M-Commerce ke ranah mobile, yang mana memiliki proses bisinis, teknologi-teknologi terbaru, dan layanan (service) di dalamnya.

  b. Christiane Morris, menyatakan bahwa Mobile Commerce merupakan perkembangan dari E-Commerce yang memberikan kemudahan kepada konsumen melalui perangkat mobile yang dimilikinya dan jaringan wireless.

  c. Corry Janssen, menyatakan bahwa Mobile Commerce merupakan bentuk transaksi elektronik berbasiskan jaringan wireless sebagaimana halnya E-Commerce, namun lebih mengkhusus kepada perangkat mobile (smartphone, handphone, tablet) maupun perangkat komputer jinjing (netbook, notebook).

Latar belakang munculnya M-Commerce.
5 Point penting yang melatarbelakangi munculnya M-Commerce antara lain :
a. Perkembangan teknologi komputer, baik pada hadware, software  maupun keduanya yang semakin pesat.
b. Evolusi jaringan komputer dari waktu ke waktu.
c. Dukungan berbagai vendor yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan.
d. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi M-Commerce kepada komsumen dan penjual, jika dibandingkan dengan E-Commerce pada umumnya (berbasis web paa komputer).

e. Dukungan dari pihak bank, baik bank di Indonesia maupun di dunia beserta para penyedia layanan transaksi online, sehingga semakin bertambahlah jumlah pilhan layanan M-Commerce pada saat ini.

E-BussinessIstilah E-Bussiness muncul setelah adanya fenomena mengenai E-Commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer, baik dalam hardware maupun software, serta kemajuan dari teknologi internet itu sendiri.

  a. Menurut IBM sendiri, E-Bussiness merupakan bentuk transformasi dari Key Bussiness Process ke dalam pemanfaatan teknologi internet.
  b. Definisi lain menyatakan, bahwa E-Bussiness merupakan bentuk transformasi dari proses-proses di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan customer value dengan memanfaatkan teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi komputer, paradigma komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia baru.
  c. E-Bussiness merupakan hal dimana E-Commerce termasuk di dalamnya terkait dengan proses-proses eksternal yang dilakukannya namun juga memuat proses-proses internal berupa pengembangan produk, inventori, manajemen resiko, manajemen sumber daya, dll. 
 
C. Cloud pada  E-Application 

ReliabilityRealibility memiliki arti keandalan. Hal ini berarti bahwa jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam jaringan komputer. Keandalan di sini dapat diartikan bahwa paket data yang dikirimkan oleh pengirim (sender) akan sampai dengan baik di sisi penerima (receiver). Keandalan yang makin tinggi dan makin baik pada jaringan komputer akan memberikan kualitas layanan yang lebih baik bagi para pengguna jaringan komputer. Demikian juga, saat proses transfer data, tidak ada paket data yang rusak maupun hilang. Paket harus utuh di sisi penerima sebagaimana saat dikirim oleh pengirim. Dilakukan proses pengecekan oleh protokol-protokol di dalam jaringan serta oleh pengguna jaringan komputer itu sendiri terhadap file digital yang ditransmisikan pada jaringan komputer.

ScalabilityScalability memiliki arti kemampuan untuk dapat diskalakan. Ini berarti bahwa jaringan komputer dapat diskalakan (diukur) dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer. Jaringan komputer dapat berkembang lebih luas, lebih besar, namun dapat juga di perkecil , disempitkan,sesuai dengan kebutuhan dan cakupan pengguna. Jaringan komputer mampu menghilangkan batasan-batasan geografis. Ini berarti bahwa dua buah pengguna atau lebih dari jaringan komputer dapat saling terhubung secara digital tanpa terkendala jarak yang jauh secara fisik(misal pulau,benua, negara, wilayah, teritori). Adanya jaringan komputer, terutama internet, menjadikan kita di abad ini dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapapun di seluruh dunia.

Quality of Service (QoS)Quality of Service (QoS) merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin performansi dari jaringan komputer(terutama di internet) di dalam penyediaan layanan kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan komputer. Quality of Service (QoS) dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan QoE(Quality of Experience) di mana penilaian dilakukan dari sudut pandang yang berbeda. Quality of Service (QoS) berkaitan erat dengan data multimedia, layanan multimedia, dan real time multimedia. Untuk itu, diperlukan adanya pemahaman mengenai protokol-protokol yang di gunakan pada layanan multimedia di Internet, teknik kompresi, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi kualitas dari suatu layanan di internet.

D. Pengembangan E-Application berbasis Cloud
Cloud PAAS
Dikategorikan menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan platform yang di berikan. Keempat bagian tersebut yaitu:
1.    Social Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial(social network). Contoh utama untuk jenis ini adalah facebook.
2.    Raw Compute Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw. Contoh utama untuk jenis ini adalah Amazone.
3.    Web Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Contoh utama jenis ini adalah Google.
4.    Business Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis. Terdapat beragam aplikasi bisnis baik closed source maupun open source yang disediakan dengan berbasis cloud.

E. ImplementasiA.    E-Application
E-Aplication dapat diimplementasikan dengan aplikasi FOOS, E-Commerce dan lain-lain
B.     Cloud
Cloud dapat diimplemetasikan melalui
a.       OS -> Linux
b.      App Server -> XAMPP LInux
c.       Cloud Enviroment  -> Eye OS(OS), Proxroox(Cloud Engine), dll

F. Data Skala Besar

Big Data merupakan suatu teknologi yang dapat menyimpan, melakukan pengolahan dan analisa data yang sangat komplek dalam berbagai bentuk format, volume yang besar serta pertambahan data yang sangat cepat. Penggunaan big data sangatlah banyak digunakan saat ini seperti misalnya mengumpulkan informasi iklim, postingan ke media social, gambar digital dan video. Big data dalam melakukan pemrosesan data memiliki 3 proses pendukung yaitu:

1. Variety : pengolahan, penyimpanan dan analisis data yang sangat kompleks dalam beragam bentuk/format. Big data memiliki keanekaragaman data yang didapatkan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan, layaknya studi tentang gaji dan demografi tenaga kerja. Variasi juga mengacu pada jenis data yang terstruktur dan tidak terstruktur. Data yang terstruktur merupakan data yang bersifat standar dan relasional, seperti HRIS, sistem akunting, dan sistem perencaaan sumber daya perusahaan. Berbeda halnya dengan data yang tidak terstruktur, data tersebut didapatkan dari sumber informasi yang lebih luas seperti pernyataan lisan/tulisan dari subjek penelitian, surel, gambar, video, hingga postingan di social media.

2. Velocity  : mengacu pada kecepatan dalam pengolahan data kecepatan atau velocity mereferensi kepada peningkatan pengumpulan data dan seberapa cepat data yang dikumpulkan harus dievaluasi dan diaplikasikan untuk meningkatkan nilai bisnis.

3.Volume  : data yang diproduksi lebih besar dari data non tradisional. Volume dari big data selalu meningkat seiring berjalannya waktu, terlebih lagi dengan kemajuan teknologi yang memudahkan perusahaan untuk mendokumentasikan informasi digital yang datang dari berbagai sumber seperti smartphones, media sosial, dan social barcode.

Daftar Pustaka
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-commerce, E-business dan Mobile Commerce. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[3] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika

Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas 4 - Membuat Use case, sequence, class, ER diagram

Nama                   : Lydia Emeralda Simatupang
NIM                    : 1404505062
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi   : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Nama Dosen          :  I Putu Agus Eka Pratama ,ST., MT.
Mata Kuliah/Kode       : E-Application/TI027348

Dalam tugas 4 saya akan membuat sistem dari online shop. Pertama adalah use case dari online shop tersebut. Berikut penjelasan yang lebih lengkap mengenai use case online shop.

1. USE CASE


Use case di atas merupakan use case dari sistem online shop yang saya buat. Admin memiliki beberapa hak akses dalam web online shop tersebut. Hak akses dari admin antara lain login, view product, transaction check, manage product dan delete product. Konsumen memiliki hak akses untuk login, view product, add to cart , client register dan payment. Konsumen tidak dapat melakukan manage product ataupun delete product, transaction check. Karena hanya admin yang memiliki hak askses itu. 

2. SEQUENCE

 Sequence pertama adalah sequence untuk login. Seperti pada gambar di atas, langkah awal adalah admin/konsumen memasukan input berupa username dan password. Setelah itu akan di autentifikasi dan di cek dalam database. Jika sesuai dengan database yang ada, maka akan masuk pada halaman utama setelah autentifikasi sesuai dengan id masing-masing(halaman admin dan konsumen berbeda).

Sequence kedua adalah view product. Admin dan konsumen dapat melihat produk. Langkah awal adalah login. Setelah login berhasil, memilih menu untuk produk. Akan di proses dalam database, dan setelah di cek akan menampilkan halaman menu produk. Admin dan konsumen dapat melihat semua produk yang dijual.

Sequence ketiga merupakan sequence untuk memasukan produk pilihan dalam keranjang belanja. Tahap ini merupakan akses bagi konsumen. Setelah login dan melihat produk, konsumen dapat menambahkan produk yang ingin dibeli dalam keranjang. Produk yang di pilih akan di proses dan di simpan dalam database. 

Jika konsumen belum memiliki account, maka dapat melakukan client register. Client Register dilakukan sebelum membuat transaksi atau pembelian. Konsumen membuat account dengan menginput username dan password serta biodata seperti nama, alamat dan lain-lain. Setelah itu akan di simpan ke dalam database. Dan akan muncul pesan bahwa register berhasil di lakukan. Bagi konsumen yang sudah memiliki account, tidak perlu melakukan client register. 

Tahap selanjutnya adalah payment. Konsumen akan memilih cara pembayaran. Pemilihan cara/metode pembayaran ini dilakukan setelah login, memilih produk, dan memasukan ke dalam keranjang. Setelah memilih cara pembayaran, akan disimpan dalam database. Untuk selanjutnya dapat di cek oleh admin dalam transaction check.

Tahap transaction check adalah hak akses dari admin. Admin dapat melakukan pengecekan untuk semua transaksi yang telah di lakukan. Langkahnya adalah admin melakukan login. Admin memilih menu data transaksi yang selanjutnya akan di proses dalam database. Setelah proses autentifikasi dalam database selesai, maka akan tampil halaman data transaksi konsumen.

Tahap manage product oleh admin. Dalam manage produk ini, admin dapat insert serta update tentang produk yang ada. Jika ingin memanage product, admin harus login setelah itu memilih menu manage product. Admin dapat insert produk-produk baru maupun melakukan update terhadap produk-produk yang ada. Setelah melakukan manage produk, maka akan disimpan dalam database.

Sequence terakhir adalah delete produk yang dimiliki oleh admin. Admin dapat menghapus produk yang tidak tersedia atau produk lama.

3. CLASS

Berikut adalah contoh class diagram online shop yang saya buat.


4. ERD

Berikut adalah gambaran dari ERD online shop yang saya buat.



DAFTAR PUSTAKA

[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-commerce, E-business dan Mobile Commerce. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[3] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika